Universitas Islam Siber Mudahkan Guru di Pelosok untuk Kuliah

Universitas Islam Siber Mudahkan Guru di Pelosok untuk Kuliah

Kementerian Agama (Kemenag) mendukung penuh dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu yang menjadi program Kemenag adalah hadirnya Universitas Islam Siber (Cyber Islamic University).

Sejauh ini masih banyak kendala yang di hadapi oleh para guru yang tinggal di daerah pelosok di Indonesia. Padahal seorang guru perlu mengasah dan terus meningkatkan pengetahuan demi kualitas diri yang lebih mumpuni.

Hadirnya Universitas Islam Siber yang di gagas Kemenag bertujuan untuk membantu para guru di berbagai daerah yang selama ini kesulitan mengakses perkuliahan.

Direktur Pendidikan Keagamaan Islam Kemenag Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan kampus dengan sistem perkuliahan digital ini bisa memudahkan mahasiswa maupun dosen.

“Kampus ini Menyediakan perkuliahan berbasis digital yang bisa di akses sivitas akademinya di mana saja berada. Bahkan, seluruh pelayanan di kampus ini di program khusus, sejak pendaftaran hingga tuntas lulus di lakukan secara digital,” ujar Ahmad Zainul Hamdi.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa inung ini mengungkapkan, ribuan guru madrasah di pelosok-pelosok daerah sangat membutuhkan afirmasi pendidikan. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan. Di antara mereka ada yang  berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Para guru di daerah pelosok ini kesulitan berkuliah lantaran terkendala jarak geografis, akses hingga biaya. Padahal, mereka umumnya telah mengabdi di madrasah atau pesantren selama bertahun-tahun.

Baca juga: Universitas yang memiliki Rumah Sakit Sendiri

Akses Bagi Gurudi Pelosok dan Pekerja Migran Indonesia

Adanya Universitas Islam Siber ini bukan hanya bertujuan untuk memudahkan para guru di pelosok untuk mendapatkan pendidikan tetapi juga di harapkan dapat mengakses para pekerja migran indonesia (PMI) yang berkeinginan untuk berkuliah dalam bidang agama.

“Banyak sekali yang ingin kuliah. Kalau misalkan ingin kuliahdi perguruan tinggi keagamaan Islam, kan harus kita siapkan. Nah ini kita siapkan. Melalui perkuliahan jarak jau, kampus ini bisa memberikan kuliah bagi ribuan mahasiswa dari berbagai wilayah namun kualitas tetap terkontrol,” ujar Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya itu.

Sebagai penunjang, Universitas Islam Siber ini di lengkapi sembilan studio dengan perangkat teknologi yang sangat mendukung pembelajaran jarak jauh. Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, beberapa profesorda dari Universitas Hankuk juga sudah melihat langsung di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Kampus yang di beri nama Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) ini telah berjalan sejak 2 tahun lalu dengan sistem pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan di targetkan dapat melayani seluruh faslilitas digital pada pertengahan 2024.

Program Prioritas Kemenag

Universitas Islam Negeri Siber merupakan salah satu program prioritas yang di canangkan Kemenag. Hal ini di sampaikan Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja sama Diktis Kemenag Thobib Al-Asyhar.

Thobib menjelaskan pendirian kampus siber ini merupakan salah satu program prioritas Kemenag yang di desain secara khusus untuk program pelayanan, pengelolaan, dan perkuliahan yang keseluruhannya di lakukan jarak jauh berbasis digital.

“Kemenag ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa di lingkungan PTKI itu ada proses pendidikannya murni di laksanakan secara digital. Transformasi digital benar-benar terwujud dan memberi kemanfaatan kepada masyarakat,” jelas Thobib.

Lebih lanjut, Thobib menjelaskan, pada 2021 program studi siber Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini di luncurkan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Seluruh mahasiswa pada prodi tersebut berkuliah secara daring.

Pemilihan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai pilot project di dasari perkembangan pesat di kampus ini.